Memiliki-mu

Ketika
Matari membiarkan cahya-nya melingkar di tubuh-ku
Menyelinap dari belahan tirai dan jendela
Mata-ku meliar mencari sosok-mu terlebih dahulu

Aku bergegas ke dapur
Melihat kau menggendong bayi kita
Bersama omelet hangus dan kek ulang tahun

Ternyata
Memiliki-mu di dalam mimpi
Tidak seindah sebuah realiti

Lalu
Aku membancuh senyum-ku
Dan larut menjadi kopi-mu di setiap pagi

No comments: